Jumat, 06 Desember 2013

coach ranah minang

Angin Segar Dari Pelatih
Muda Asal Padang
.

Angin segar sepertinya tengah
berhembus di dunia kepelatihan
sepakbola Sumatra Barat. Di
tengah regenerasi yang tengah
terjadi, satu per satu pelatih
muda potensial bermunculan
dari bumi "Ranah Minang" dan
langsung menyedot perhatian di
tingkat nasional.

Sebelum ini, sepakbola Sumbar
memang "kering" dari pelatih
kaliber nasional. Sangat langka
pelatih dari daerah ini yang bisa
berkibar dan dikenal luas publik
sepakbola Indonesia. Bahkan,
sempat muncul semacam olok-
olok, Sumbar atau Padang hanya
punya dua pelatih sepakbola,
Suhatman Imam dan
Jenniwardin.

Tidak keliru sebenarnya, karena
memang dua orang itulah
namanya yang kerap disebut-
sebut di tingkat nasional.
Soalnya, di tangan kedua pelatih
yang silih berganti menangani
tim Semen Padang itu, ada
prestasi yang lahir.

Suhatman misalnya,
mempersembahkan satu-
satunya trofi bergengsi sejauh ini
di di lemari piala SP, yaitu juara
Liga 1992. Prestasi lain pelatih
yang pernah menjadi pelatih PSSI
Primavera dan Baretti ini ini
adalah semi-final Liga Indonesia
2002.

Sedangkan Jeniwardin, pelatih
yang juga pernah menukangi
Sriwijaya FC dan PSPS Pekanbaru
ini, tercatat membawa Semen
Padang ke 10 besar Liga
Indonesia 1998/99. "Sebuah
fakta, Semen Padang FC bisa
berprestasi lebih baik jika
ditangani pelatih lokal daerah. Ini
yang membuat Suhatman dan
Jenniwardin bisa dikenal di
tingkat nasional," ujar wartawan
olahraga senior Sumbar, Yosrizal
kepada GOAL.com.

Menurut mantan ketua SIWO PWI
sumbar ini, saat ini memang
tengah terjadi proses regenerasi
di dunia kepelatihan sepakbola
Sumbar. Era Suhatman dan
Jenniwardin memang telah
berlalu, dan muncul pelatih-
pelatih muda yang sejatinya
adalah murid-murid kedua
pelatih kawakan itu.

Yang paling menonjol tentu Nil
Maizar, pelatih yang pernah menjadi pelatih kepala SPFC, Nil
mampu membawa timnya
meraih peringkat empat
Superliga 2010/11.
Dari sini nama pelatih berusia 42
tahun, jebolan PSSI Garuda II itu
mulai akrab ditelinga publik
sepakbola nasional.

Selain Nil, pelatih asal Padang
yang mulai mencuri perhatian
adalah Indra Syafri. Sukses
membawa timnas U-17 juara di
invitasi sepakbola U-17 tingkat
Asia di Hongkong dan membawa timnas U-19 lolos ke babak final piala asia beberapa lalu membuat mantan
pemain dan pelatih PSP Padang
ini mulai dikenal publik
sepakbola Indonesia. Indra
dianggap memberikan seteguk
air di tengah gersangnya prestasi
sepakbola nasional.

Selain Nil Maizar dan Indra Syafri,
ada sosok-sosok pelatih muda
asal Padang yang juga mulai
dikenal, misalnya Jafri sastra, jafri sastra menjadi pelatih kepala di semen padang fc setelah di tinggal oleh nil maizar, jafri sastra mampu membawa SPFC lolos ke perempat final afc cup pada tahun 2013 lalu.

Mudah-mudahan akan lahir penerus mereka di bumi ranah minang ini .amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar